Berita

Bupati Mentawai Launching Penanaman 90 Ribu Batang Rotan Manau : Dorong Ekonomi Rakyat, Jaga Kelestarian Alam
29 July 2025 | 1061 Dibaca
HUMAS PROKOPIM, MENTAWAI — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini ditunjukkan melalui pelaksanaan kegiatan Launching Penanaman 90.000 Batang Rotan Manau oleh Bupati Rinto Wardana, yang dilaksanakan di Desa Saureinuk, Kecamatan Sipora Selatan, Selasa (29/7/2025).
Program ini merupakan bagian dari upaya pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup, yang dijalankan melalui Skema Swakelola Tipe III bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua I DPRD Kepulauan Mentawai Juniarman, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Sekretaris Daerah, unsur Forkopimda, camat, kepala desa, serta tokoh masyarakat setempat.
Simbolisasi launching ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Rinto Wardana, disambut antusias oleh warga dan para undangan.
Dalam sambutannya, Bupati Rinto Wardana menekankan pentingnya program ini sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat melalui pemanfaatan komoditas lokal unggulan seperti rotan manau.
“Hari ini kita mulai dari manau, besok bisa jadi kelapa, pinang, atau komoditas lain. Ini bukti bahwa peningkatan pendapatan masyarakat adalah perhatian serius Pemkab Mentawai,” ujarnya.
Rotan manau, menurut Bupati, merupakan satu-satunya jenis rotan yang tumbuh di Kepulauan Mentawai dan tidak ditemukan di daerah lain di Sumatera Barat. Dengan nilai ekonominya yang tinggi, rotan manau berpeluang menjadi produk olahan unggulan untuk kebutuhan dalam dan luar daerah.
Bupati juga menyinggung potensi rotan sebagai material dekoratif dan furnitur hotel berbintang, dan berharap ke depan industri pariwisata lokal juga menggunakan produk rotan asli Mentawai sebagai bentuk dukungan terhadap potensi daerah.
“Mentawai satu-satunya penghasil rotan di Sumatera Barat. Ini keunggulan yang harus kita jaga dan kembangkan bersama. Bila dimanfaatkan maksimal, ini bisa jadi sumber ekonomi baru masyarakat desa,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Mentawai Juniarman menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menilai bahwa kegiatan tersebut tidak hanya relevan dalam konteks pelestarian lingkungan, tetapi juga menjawab langsung kebutuhan ekonomi masyarakat desa.
“Kami dari DPRD mendukung penuh karena ini program yang nyata. Masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya. Ini bentuk pembangunan yang menyentuh hingga akar rumput,” ujarnya.
Dari pihak akademisi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat berkomitmen memberikan pendampingan teknis dan penyuluhan agar proses penanaman dan perawatan rotan berjalan optimal. Skema Swakelola Tipe III ini memungkinkan kolaborasi efektif antara pemerintah, masyarakat, dan perguruan tinggi.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Rinto Wardana juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Mentawai atas inisiatif penyusunan program ini. Ia menegaskan bahwa keberhasilan program akan bergantung pada komitmen semua pihak, termasuk masyarakat desa, untuk merawat dan menjaga rotan yang ditanam.
“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Kita menanam harapan, menanam masa depan. Kita jaga alam, dan dari alam kita hidup,” ujar Bupati.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai berharap program ini menjadi awal dari gerakan bersama berbasis kearifan lokal yang berkelanjutan, sekaligus menjadi contoh sinergi positif antara pemerintah, masyarakat, dan perguruan tinggi untuk menjaga lingkungan dan membangun ekonomi dari desa. (yy,bm)
Share