Berita

Jakop Saguruk : Koperasi Merah Putih Solusi Bangun Ekonomi Kerakyatan di Desa
24 September 2025 | 798 Dibaca
HUMAS PROKOPIM, MENTAWAI - Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Jakop Saguruk, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kepulauan Mentawai, hadir sebagai pemateri utama dalam kegiatan Penguatan Kelembagaan Koperasi Merah Putih yang diikuti para kepala desa se-Kabupaten Mentawai.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Hotel Jelita Km 0 pada Selasa (23/09), dengan dihadiri para kepala desa dan pengurus Koperasi Serba Usaha (KSU) Merah Putih dari 43 desa. Kehadiran tersebut menjadi bukti komitmen pemerintah daerah bersama desa dalam menghadirkan koperasi sebagai instrumen penting penggerak ekonomi masyarakat.
Dalam pemaparannya, Jakop Saguruk menjelaskan bahwa Koperasi Merah Putih merupakan bagian dari program strategis nasional sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan, serta didukung Peraturan Menteri Koperasi RI Nomor 1 Tahun 2025 mengenai mekanisme penyaluran pembiayaan dana bergulir untuk koperasi percontohan.
“Koperasi Merah Putih bukan sekadar lembaga ekonomi desa, tetapi wadah gotong royong modern untuk memperkuat daya saing masyarakat. Kehadiran koperasi ini diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup, membuka lapangan kerja baru, dan menekan angka kemiskinan ekstrem,” ujar Jakop.
Ia menambahkan, pembiayaan koperasi akan didukung oleh berbagai sumber, mulai dari APBN, APBD, APBDes, hingga fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank-bank BUMN. Skema ini memberi peluang koperasi tumbuh dengan modal kuat, namun tetap berakar pada kebutuhan masyarakat desa.
Menurut Jakop, tujuan utama pendirian koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota melalui pembagian hasil usaha yang adil dan transparan, sekaligus menjadi motor penggerak UMKM, memperpendek rantai pasok, dan mengurangi ketergantungan masyarakat pada tengkulak.
“Kita ingin agar produk desa Mentawai memiliki nilai jual lebih baik. Hasil pertanian, perikanan, maupun produk olahan desa tidak lagi jatuh ke tangan perantara dengan harga rendah. Dengan koperasi, masyarakatlah yang menentukan harga,” tegasnya.
Program Koperasi Merah Putih sejalan dengan visi pembangunan nasional Asta Cita, di antaranya swasembada pangan berkelanjutan, pengembangan industri agro-maritim berbasis koperasi, serta pembangunan desa yang merata.
Koperasi Merah Putih di Mentawai akan mengembangkan berbagai unit usaha sesuai kebutuhan masyarakat desa, seperti toko sembako, unit simpan pinjam, apotek, klinik desa, cold storage, hingga sarana logistik. Selain itu, koperasi juga diarahkan untuk mengembangkan usaha berbasis kearifan lokal, seperti pengolahan hasil laut, kerajinan tangan, maupun pariwisata.
“Potensi perikanan dan kelautan Mentawai sangat besar. Koperasi bisa menjadi solusi agar hasil tangkapan nelayan disimpan, diolah, dan dipasarkan dengan nilai tambah yang lebih tinggi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jakop menyebutkan ada tiga strategi pengembangan koperasi di Mentawai: mendirikan koperasi baru di desa yang belum memiliki, mengembangkan koperasi yang sudah ada, serta merevitalisasi koperasi lama yang tidak aktif.
Dengan hadirnya koperasi di 43 desa, diharapkan lahir pusat-pusat ekonomi kerakyatan yang mandiri, berdaya saing, dan mampu menekan angka pengangguran.
“Melalui koperasi, kita ingin desa-desa di Mentawai mandiri secara ekonomi. Koperasi menjadi rumah besar bagi masyarakat untuk belajar, berusaha, dan berkembang bersama,” tutur Jakop.
Para kepala desa yang hadir menyambut positif inisiatif ini karena dinilai sejalan dengan kebutuhan desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat perekonomian lokal.
Menutup pemaparannya, Jakop menekankan pentingnya kolaborasi antara koperasi desa, BUMDes, UMKM, pemerintah desa, dan dunia usaha melalui program kemitraan maupun CSR.
“Koperasi tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada kolaborasi dengan semua pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat. Dengan begitu, koperasi bisa tumbuh menjadi pilar ekonomi desa yang kuat,” pungkasnya. (yy/bm)
Share