Bupati Rinto wardana : Hari Jadi ke 26 Momentum Percepatan Pembangunan Mentawai

04 October 2025 | 434 Dibaca

HUMAS PROKOPIM, MENTAWAI - Bupati Kepulauan Mentawai Rinto wardana hadiri rapat Paripurna Hari Jadi Ke 26 Kabupaten Kepulauan Mentawai, di ruang sidang Sekretariat DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sabtu, (4/10).

Bupati Mentawai, Rinto Wardana, dalam pidatonya menegaskan bahwa usia 26 tahun bukanlah usia yang belia. Bila dianalogikan dengan manusia, kata dia, usia ke 26 adalah fase produktivitas yang seharusnya sudah matang dan mampu menghasilkan capaian konkret.

“Usia 26 tahun, bukan usia remaja dan bukan pula usia yang sudah uzur. Usia ini adalah masa produktif, di mana kemampuan untuk tumbuh dan berkembang semestinya ada di atas rata-rata,” katanya.

Menurutnya, pemerintah daerah saat ini sedang menggenjot pembangunan di berbagai sektor, terutama infrastruktur jalan yang menjadi nadi pergerakan ekonomi. Namun, ia tak menampik bahwa masih banyak kawasan yang terisolir karena minimnya akses darat.

Sebab sebut dia, fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar dusun, desa, hingga kecamatan di Mentawai hanya bisa dijangkau melalui jalur laut. Kondisi ini membuat masyarakat sangat rentan terhadap cuaca ekstrem.

“Ketika badai tiba, maka lumpuhlah perekonomian dan aktivitas warga. Laut yang selama ini menjadi satu-satunya akses, bisa sekaligus menjadi penghalang besar,” kata Rinto.

Situasi tersebut bukan hanya menghambat aktivitas harian warga, tetapi juga menutup peluang pertumbuhan ekonomi yang seharusnya bisa lebih cepat. Banyak desa yang seolah terputus dari denyut pembangunan karena akses jalan yang tak kunjung hadir.

Dengan mengusung visi Merdeka dari Ketertinggalan, Rinto Wardana dan Jakop Saguruk berjanji mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya jalan penghubung antarwilayah.

“Percepatan pembangunan ini untuk menghubungkan dusun dengan dusun, dusun dengan desa, desa dengan kecamatan, hingga kecamatan dengan pusat kabupaten,” tegasnya.

Ambisi itu menjadi program unggulan, di mana pembangunan jalan darat diharapkan bisa mengakhiri keterisolasian dan membuka akses distribusi barang serta mobilitas masyarakat. Targetnya, pada tahun 2028 seluruh jalur penghubung utama Mentawai bisa tuntas.

Namun janji percepatan pembangunan tak cukup hanya dengan visi. Pemkab Mentawai masih sangat bergantung pada anggaran dari Pemerintah Pusat. Tanpa lobi dan dorongan politik yang kuat, proyek infrastruktur ini bisa berakhir sebatas rencana di atas kertas.

Rinto mengakui, strategi yang ditempuh adalah menjemput bola dengan aktif mencari dukungan anggaran pusat. Akan tetapi, perjalanan lima tahun ke depan akan menjadi taruhan serius

Perayaan ulang tahun ke-26 Kabupaten Kepulauan Mentawai seharusnya menjadi momentum evaluasi. Bukan sekadar menegaskan kemandirian daerah, melainkan juga merealisasikan janji untuk menghubungkan pulau-pulau, akses layanan publik yang setara, dan ekonomi lokal yang tumbuh lebih mandiri.


Share