Prokopimmentawaikab.com | Pj. Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam hal ini diwakili oleh Asisiten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Nurdin S.Sos, didampingi Staf Ahli Paulinus Subelep dan beberapa perangkat Desa menyambut kedatangan Anggota dan rombongan Ombudsman RI di Mentawai, tepatnya di Aula Desa Sipora Jaya, Selasa (14/03/2023).
Asisiten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Nurdin, S.Sos menyambut akan kedatangan anggota serta rombongan Ombudsman RI di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dalam sambutannya ia menyampaikan selamat datang di Mentawai yang indah dan kayak akan budaya serta keberagaman akan toleransi. Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah selah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini berada di luar dari wilayah pulau Sumatera, yang terdiri atas empat pulau utama yang berpenghuni yaitu pulau siberut, pulau sipora, pulau pagai utara dan pulau pagai selatan.
Di Mentawai dikenal akan potensi pertanian yang tinggi, untuk itu pemerintah berharap kepada pimpinan Ombudsman RI dalam hal ini bapak Yeka Hendra Fatika beserta rombongan agar meninjau secara langsung serta berdiskusi kepada masyarakat apa yang menjadi keluhan masyarakat terutama melalui sektor pertanian.
“Kami berharap kepada anggota Ombudsman RI agar meninjau secara langsung serta berdiskusi kepada masyarakat apa yang menjadi keluhan masyarakat terutama dalam hal sektor pertanian.”
Demikian juga halnya tujuan dari kedatangan rombongan Ombudsman RI selaku anggota Ombudsman, Yeka Hendra Fatika dan rombongan Ombusdman Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu meninjau secara langsung mengenai pelayanan publik terutama melalui sektor pertanian.
Mentawai ini adalah daerah kepulauan terluar bagian barat yang jaraknya jauh dari daerah dataran. Pemerintah daerah harus merubah mainsetnya untuk menjadikan mentawai mandiri akan pangan. Minimal padi atau sayur mayur tidak didatangkan dari luar, melainkan dari mentawai itu sendiri. Karena mentawai ini subur, salah satu lahan yang subur itu bisa dilihat yaitu dari orang yang mengerti pertanian, contohnya buah kelapa.
“Ini baru pertama kali saya minum kelapa yang enak, itu menandakan bahwa tanahnya subur”, ucapnya
Akan tetapi permasalahannya adalah layanan-layanan dasar petani kesulitan mencetak sawah, membangun irigasi serta mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Memang betul kedatangan kami bukan hanya sekedar mendengar keluhan-keluhan masyarakat, tetapi langsung turun kelapangan untuk melihat langsung pelayanan-pelayanan publik yang terjadi di masyarakat. Dan tidak sampai disitu saja, setiap keluhan-keluhan masyarakat akan kami catat dan sampaikan kepada menteri pertanian dan kehutanan, untuk mendaptkan jawaban serta memberikan solusi sehingga kabupaten kepulauan mentawai mandiri akan pangan”. Ungkapnya